Latest Post

Senin, 06 Februari 2012

PAHALA MEMBACA SHOLAWAT KEPADA NABI ITU SANGAT BESAR

|0 komentar

PAHALA MEMBACA SHOLAWAT KEPADA NABI SANGAT ITU BESAR
By 'aLa Kulli Haal

Mari bersholawat rame-rame kepada Rasulullah SAW, hidupkan maulid nabi dibulan lahir beliau ataupun dibulan lainnya..

Karena pahala membaca sholawat kepada nabi itu sangat besaaar...

Dalil dari AlQur'an
إن الله وملئكته يصلون على النبي ياأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Kalimat malaikat disana boleh dibaca nashob sebagai athof kepada isim inna, boleh rofa athof kepada mahal isim inna, yaitu mubtada.

Imam Mujahid mengatakan dalam tafsirnya mengutip perkataan Abul aliyah: Sholawat Allah kepada nabinya yaitu pujian atasnya disisi para malaikatnya, dan sholawat malaikat kepada nabi yaitu doa untuk nabi.

Kalau imam Thobary mengatakan dari riwayat Ibnu Abbas: Allah dan para malaikat nya memberikan berkahnya kepada nabi muhammad, bisa juga dengan makna merahmati.

Imam Ibnu Abi zamanin almaliki mengatakan : Yushallun maknanya Allah mengampuni, dan malaikat memintakan ampun, dan manusia disuruh juga memintakan ampun untuk Rasulullah SAW.

Dalam tafsir Thobary, Ibnu abi hatim, Mawardi, Durrul mantsur sayuti , ada riwayat hadist :
حدثنا الحسن بن عرفة حدثنا هشيم بن هشيم بن بشير عن يزيد بن أبي زياد حدثنا عبد الرحمن بن أبي ليلى عن كعب بن عجرة قال : لما نزلت إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين آمنو صلوا عليه وسلموا تسليما
قال : قلنا يارسول الله قد علمنا السلام فكيف الصلاة عليك قال قولوا : اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Ka'ab bin ujrah mengatakan : Manakala pada waktu turun ayat ( diatas ) kami menanya kepada Rasulullah SAW, ya Rasulallah, kami sudah tau bagaimana cara mengucap salam kepada Engkau, lalu cara bersholawat kepada Engkau bagaimana?
Maka Rasulullah SAW menjawab degan menyuruh membaca :
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Lalu para wahabi berpendapat bahwa bersholawat atas nabi itu cukup dengan apa yang disuruh oleh nabi, yaitu dengan sholawat diatas, tanpa penambahan apapun, bahkan tidak perlu ada kalimat "sayyidina"

Maka mahmud Albanjari atau 'ala kulli haal menjawab : Pendapat wahabi ini adalah kesalahan dan berfikiran yang sangat sempit skali...

Dalam usul fiqh : Boleh kita menambah dari suruhan yang ditentukan,
Misalnya saja kita dalam sholat cuma di suruh sujud saja, tapi boleh kita menambah dalam sujud itu dengan doa-doa macam-macam, selama tidak menyalahi apa yang ada di fiqh, seperti yang dilakukan imam Ahmad bin hanbal, beliau dalam sujud nya selalu mendoakan imam Syafi'i, padahal zaman Rasul imam Syafi'i belum lahir, jadi imam Ahmad membuat satu penambahan dalam suruhan yang cuma hanya sujud tanpa ada dalil dari AlQur'an dan Sunnah, hehehe..
Sama juga sholawat kepada Rasulullah, boleh kita tambah-tambahin dari apa yang disuruh Rasulullah, karena ada atsar seorang sahabat bernama Ibnu mas'ud melaini dari sholawat suruhan nabi.

Dalam tafsir Sam'ani :
عن عبد الله بن مسعود أنه قال : إذا صليتم على رسول الله فأحسنوا الصلاة عليه فلعلها تعرض عليه ، قالوا له : فعلمنا قال قولوا اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ونبيك سيد المرسلين وإمام المتقين وخاتم النبيين إمام الخير وقائد الخير ورسول الرحمة اللهم ابعثه المقام المحمود الذي يغبطه به الأولون
Abdullah bin mas'ud mengatakan : Bila kamu hendak bersholawat atas Rasulullah, maka baguskanlah sholawat kamu, mudah-mudahan sholawat kamu sampai kepada beliau, mereka berkata kepada Ibnu mas'ud, tolong ajari kami,
Lalu ibnu mas'ud membikin sholawat sendiri dan membaguskan susunan ibaratnya dengan memuji-muji Rasulullah SAW sepeti yang tertulis di atas,
( DaRI IBNU MAS'UD INILAH dapat kita ambil dalil bahwa boleh kita membikin sholawat sendri, seperti sholawat nariyah, burdah, dalailul khairat, dan membikin syair maulid yang memuji-muji rasul, demi untuk membaguskan sholawat kita kepada Rasulullah SAW )
Dan pelajaran yang diambl dari atsar Ibnu mas'ud ini laisa biqaidin, artinya tidak tertuju pada sholawat yang dibaca oleh ibnu mas'ud aja ,tapi boleh di qiyaskan ke lain-lain selama itu bagus dalam memuji dan mendoakan Rasulullah SAW, seperti dalailul khairat, barzanji, simtud durar, burdah dll...

Adapun membanyakkan sholawat itu Dalil dari hadist yang sangat shohih, karena takhrijnya dari rawi-rawi yang tsiqoh
حدثنا هناد
رتبه ابن حجر من ثقة
عند الذهبي من الحافظ الزاهد
Hannad ini kata Ibnu hajar teramusk tsiqoh,
Kata azzahabi beliau adalah hafizh yang zuhud
قال حدثنا قبيصة
رتبه ابن حجر من صدوق
وعند الذهبي حافظ
Qobishoh ini termasuk dipercaya kata Ibnu hajar
Azzahabi mengatakan hafizh
عن سفيان الثوري
رتبه ابن حجر من ثقة حافظ عابد إمام حجة
وعند الذهبي الإمام أحد الأعلام علما وزهدا
Sufyan Tsauri ini sudah tidak diragukan dikalangan ulama hadist, beliau adalah imam, kata-kata ulama peneliti hadist yaitu Azzahabi dan ibnu hajar
عن عبد الله بن محمد بن عقيل
رتبه ابن حجر من صدوق

Ibnu hajar mengatakan beliau terpercaya

عن الطفيل بن أبي بن كعب
رتبه ابن حجر من ثقة
وعند الذهبي من ثقة أيضا
Anak Ubai bin ka'ab ini termasuk tsiqoh juga
عن أبيه
أبي بن كعب من الصحابه عند ابن حجر
وعند الذهبي هو سيد القراء
قال
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا ذهب ثلثا الليل قام
فقال ياأيها الناس اذكروا الله اذكروا الله
جاءت الراجفة تتبعها الرادفة جاء الموت بما فيه جاء الموت بما فيه
قال أبي : قلت يا رسول الله إني أكثر الصلاة عليك فكم أجعل لك من صلاتي ؟ فقال ما شئت قال : قلت الربع قال : ما شئت فإن زدت فهو خير لك ، قلت النصف قال ما شئت فإن زدت فهو خير لك
قلت فالثلثين قال ماشئت فإن زدت فهو خير لك قلت : أجعل لك صلاتي كلها قال : إذا تكفى همك ويغفر لك ذنبك

وقال الترمذي هذا حديث حسن صحيح الإسناد

Dari Ubai bin ka'ab berkata : Dahulu rasulullah apabila sudah lewat sepertiga malam, pasti beliau tahajjud, dan bersabda : Wahai manusia ( dalam tuhfatul ahwazi syarah turmudzi oleh imam mubarakfuri : Maksudnya manusia ini adalah para sahabat yang tidur, yang lupa dari mengingat Allah ), ingatlah Allah, ingatlah Allah,
Telah tiba oleh gempa ( imam Mubarakfuri memaknakan ini beliau mengutip dari kitab nihayah, maknanya tiupan terompet pertama yang mematikan smua makhluq )
( imam Mubarakfuri memaknakan radifah adalah tiupan kedua yg menghidupkan para makhluQ )
Kata imam Mubarakfuri kalimat ja-at itu dengan shigat madhi, karena pasti terjadi itu, jadi seolah-olah ada datang, maksudnya dalam waktu dekat akan terjadi, datang kematian dengan sesuatu-sesuatu yang ada padanya( di ulang-ulang karena mentaukid kan )
Lalu Ubai bin ka'ab brtanya : Ya Rasulullah ( imam Mubarakfuri memaknakan dalam syarahnya ) bahwasanya aku hendak membanyakkan sholawat atas engkau ( imam Alqori mengatakan : Sholawat maksudnya disini adalah pengganti doa yang lain, jadi ubai khusus bersholawat aja dalam doanya )
Berapakah aku menjadikan khusus untuk engkau dari sholawatku?
Rasul menjawab : Terserah kamu,
Lalu aku tanya lagi kata ubai : ( imam Mubarakfuri mentakdirkan kalimat rubu'u diatas dengan mensyarahkan ) aku jadikan seperempat waktu malam ku untuk bersholawat atas mu?
Rasulullah menjawab : Terserah kamu, tapi jika kamu tambah itu lebih bagus
Aku tanya lagi : Bagaimana kalau separo malam?
Rasulullah menjawb : Terserah kamu, tapi jika kamu tambah, lebih bagus
Aku tanya lg : Bagaimana kalau dua pertiga malam?
Rasulullah menjawab : Terserah kamu, tapi jika kamu tambah lebih bagus lagi
Lalu aku usul kan lagi : Aku akan menjdkan seluruh malam ku hanya untuk bersholawat atas mu ya Rasulallah?
Lalu Rasulullah menjawab : ( Maknanya kata imam Mubarakfuri begini ) apabila engkau gunakan semua waktu doa engkau hanya untuk bersholawat atas ku, maka akan diberikan kepada engkau hajat engkau di dunia maupun akhirat, dan akan diampuni dosa-dosa engkau.

Kata imam mubarakfuri Hadist ini hasan dsisi imam turmudzi, adapun disisi imam hakim hadist ini shohih,

Sekiranya tulisan ini bagus, maka yang bagus-bagus itu semua dari Allah,
Jika ada kekurangan, maka kekurangan itu dari alfaqir sendiri.

Selamat membaca dan memahami isinya.

PERTANYAAN KEPADA WAHABI TENTANG SANGKAAN MEREKA BAHWA ALLAH ADA DI ARSY YANG TAK AKAN MAMPU MEREKA JAWAB

|1 komentar

PERTANYAAN KEPADA WAHABI TENTANG SANGKAAN MEREKA BAHWA ALLAH ADA DI ARSY YANG TAK AKAN MAMPU MEREKA JAWAB
By 'aLa Kulli Haal

Kepada wahabi yang paling alim, paling hebat, paling pintar dan ngaku-ngaku ahli tafsir, dan berani mengatakan Allah ada di arsy, ayo kita bahas sama-sama ayat dibawah ini :

الرحمن على العرش استوى
Dalam ayat ini ada pembahasan pembahasan yang banyak.

1. Taqdim
2. Ta'khir
3. Takhsish
4. Hashr
5. Husnad ilaih
6. Musnad
7. Ijaz
8. Ithnab
9. Qoshr
10. Hazf
11. Majaz
12. Haqiqat
13. Isti'arah makniah
14. Isti'arah musharrahah
15. Apakah ada tasybih balig didalamnya?
16. Maudhu'
17. Mahmul
18. Asykal
19. Dalalah lafazh
20. Dalalah tadhammun
21. Dalalah iltizam
22. Muqaddam
23. Taali
24. Muqaddimah shogro
25. Muqaddimah kubro
26. Had tam
27. Had naqish
28. Rasm tam
29. Rasm naqish
30. Lafazh
31. Had wasath
32. Natijah
33. Alif lam pd arrahman alif lam apa?
34. 'Alaa muta'alliq kemana?
35. Alif lam pada al'asy alif lam apa?
36. Istawa fi'il apa?
37. Huruf ya pada kalimat istawa namanya apa?
38. Wazan apakah istawa?
39. Kmdian i'rabkan
40. Arrahmanu i'rabnya apa?
41. Alaa i'rabnya apa?
42. Al'asy i'rabnya apa?
43. Istawa i'rabnya apa?
44. Istawa lazim atau muta'addi?
45. Berapa lafazh kah istawa dalam alquran?
46. Kemana saja muta'alliqnya?
47. Dalam qiraat sab'ah dimana letak perbedaan bacaan nya?

Wahabi yang sering teriak kembali ke AlQur'an dan Hadist, apa benar ucapan mereka bahwa mereka ahli dalam AlQur'an dan Hadist ? Saya jelas ragu deh, kalau mereka dapat menjawab pertanyaan saya dibawah ini, baru keraguan saya hilang, hehehe...

Silahkan jawab
الرحمن على العرش استوى
Naah bagaimana kah cara bcaan rawi-rawi qiraat tentang ayat diatas?
Dmulai dengan rawi
1. Qalun bagaimana ?
2. Warsy bagaimana?
3. Bazzi bagaimana ?
4. Qunbul bagaimana?
5. Duuri bagaimana?
6. Suusi bagaimana ?
7. Hisyam bagaimana?
8. Ibnu zakwan bgaimana?
9. Syu'bah bagaimana?
10. Kalau bacaan hafsh itu sudah kebanyakan yang dibaca di indonesia
11. Khalaf bagaimana?
12. Khallad bagaimana?
13. Abul harits bagaimana?
14. Duuri bagaimana?

MANAQIP IMAM SYIHABUDDIN ABU SYAMAH

|0 komentar

MANAQIP IMAM SYIHABUDDIN ABU SYAMAH
By 'aLa Kulli Haal

Karena sudah memasuki bulan maulid,
Saya mau membacakan riwayat seorang ulama besar, beliau adalah salah satu gurunya imam nawawi,
Nama : Imam Muhaddits, Muarrikh, Abdurrahman bin Ismail bin ibrahim bin usman
laqab beliau : Syihabuddin abu syamah

Beliau bermazhab syafi'i,berakidah asy'ari,
Lahir tahun 596 hijriah di dimisyq, dan wafat tahun 665 hijriah, dkuburkan di bab kaisan,

Beliau hafal alquran pada umur dbwh 10 tahun,
Dan beliau hafal sekaligus menguasai semua ilmu qiraat, dan mensyarahkan hirzul amani imam syatibi pada masalah qiraat di umur 16 tahun, dan masih banyak lagi karangan-karangan beliau yang tak terhingga, pada masalah lugat, fiqh, dan tarikh,
bahkan saking ahli nya beliau dalam ilmu tarikh, imam Zahabi banyak memakai qaul beliau dalam siyar nya,
Imam lain pun juga mengambil qaul beliau dalam kitab-kitab thobaqat mereka,

Pada masanya beliaulah ulama yang paling alim dalam semua ilmu, dan beliau juga berfatwa pada masanya,
Imam Subki mengatakan dalam thobaqat Syafi'i kubro beliau : Bahwa dikatakan orang, beliau sudah mencapai derajat mujtahid mutlaq,
Syekh Tajuddin alfazari berkata : Aku sangat merasa kagum dengan abu syamah, beliau sangat tawadhu , karena mau bertaqlid dengan imam syafi'i padahal beliau sangat alim dan sudah mencapai derajat mujtahid mutlaq,

Pada masalah ilmu lugat beliau brgelar hafizh pd lugat,

Diantara fatwa beliau yang di pakai oleh ahlussunnah waljamah sekarang adalah :

: ﻭﻣﻦ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﺎ ﺍﺑﺘﺪﻉ ﻓﻲ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ

Sebagian dari sebagus-bagus yang
dbid'ah kan pada zaman sekarang
(bid'ah hasanah)

ﻣﺎ ﻳﻔﻌﻞ ﻛﻞ ﻋﺎﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻖ

ﻟﻴﻮﻡ ﻣﻮﻟﺪﻩ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Yaitu peringatan yang dikerjakan tiap tahun bertepatan pada hari lahirnya Rasul shollallahu alaih wasallam

ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﺇﻇﻬﺎﺭ ﺍﻟﺰﻳﻨﺔ

ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ

Seperti bershodaqah, berbuat baik, dan menampakkan kebagusan dan kegembiraan

ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﻣﻊ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻹﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ

ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ

Karena bahwsanya itu disertai apa saja yang ada didalamnya dari berbuat baik kepada faqir miskin

ﻣﺸﻌﺮ ﺑﻤﺤﺒﺔ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ

ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺗﻌﻈﻴﻤﻪ ﻭﺟﻼﻟﺘﻪ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﻓﺎﻋﻞ

ﺫﻟﻚ ﻭﺷﻜﺮ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻣﻦ ﺑﻪ

ﻣﻦ ﺇﻳﺠﺎﺩ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﺭﺳﻠﻪ ﺭﺣﻤﺔ

ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

Merasakan dalam hati yang mengerjakannya itu dengan mencintai rasul dan membesarkannya dan memuliakan nya, dan juga mensyukuri atas pemberiannya yang bermanfaat

seperti ADA NYA RASUL YANG IA UTUS SEBAGAI RAHMATAN LIL 'ALAMIN

Beliau juga mengatakan bahwa awal-awal yang mengerjakan maulid nabi adalah SYAIKH AL IMAM UMAR BIN MUHAMMAD AL MALA di negri MUSHILI, seorang yang masyhur dengan ke sholehannya.

BERHATI-HATILAH DALAM MENULIS ALQUR'AN DAN TERJEMAHAANNYA KALAU ANDA BUKAN AHLINYA

|0 komentar

BERHATI-HATILAH DALAM MENULIS ALQUR'AN DAN TERJEMAHAANNYA KALAU ANDA BUKAN AHLINYA
By 'aLa Kulli Haal

Berhati-hatilah dalam menulis makna AlQur'an, apalagi cuma terjemahan lalu dtembakkan kepada seseorang, kalau anda bukan ahli nya, sebaiknya diam daripada anda akan terbakar dalam neraka.

Dalam tafsir Fakhrurrazi, yang beliau berpendapat, seperti para ulama mufassir lainnya, seperti imam Ibnu abi hatim, imam Qurtuby, imam Thobary, imam Abus su'ud,imam muqatil, imam Mujahid, imam Sufyan tsauri, imam Syafi'i, imam Baidhawi dan para imam mufassir lainnya.

Ini maqulul qauli nya:

ومتى تكلم في القرآن من غير أن يكون متبحرا في علم الأصول وفي علم اللغة والنحو كان في غاية البعد عن الله ولهذا قال النبي صلى الله عليه وسلم : من فسر القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار
Dan kapan pun seseorang itu berbicara tentang tafsir alquran, yang keadaan dia tidak ahli dalam ilmu usul tafsir, usul hadist dan usul fiqh, qiraat dan juga tidak ahli dalam ilmu lugat arabiyah, seperti ilmu bayan, ma'aani, badi', adab, syair-syair arab ( arudh ), isytiqaq, shoraf, mantiq, dan nahwu, maka saat itu dia sangat jauh dari ALLAH, knp? Karena ada hadist nabi : Barangsiapa mentafsirkan AlQur'an dengan pendapatnya maka ia telah membuat satu tempat tinggal di neraka.

يريد : الرأي الذي لا سند له من علم ، وقد قال صلى الله عليه وسلم "القرآن ذلول ذو وجوه فاحملوه على أحسن وجوهه "
Memaksudkan ia : Pikiran itu adalah fikiran yang tidak ada sandaran ilmu yang ada pada dirinya, dan telah bersabda Rasulullah SAW : AlQur'an itu ringkas punya makna-makna yang banyak, maka tempatkanlah ia atas sebagus-bagusnya makna.

Dalam ibanah kubro ibn battah :

حدثنا أبو الحسين محمد بن أحمد بن أبي سهيل الحربي قال :نا أحمد بن مسروق الطوسي قال نا يحيى بن عبد الباقي قال نا أحمد بن محمد بن سنان الحمصي قال نا أبو حيوة قال نا موسى بن أعين عن أبي رجاء عن الحسن قال : من فسر آية من القرآن برأيه فأصاب لم يؤجر ، وإن أخطأ محي نور تلك الآية من قلبه
Hasan albashri mengatakan ( dalam kitab lain, perkataan Hasan albashri ini termasuk hadist nabi, karena itu Ibnu hajar al asqalani, dan Azzahabi mengatakan bahwa hasanul bashri ini sering memursal kan hadist )
Barangsiapa mentafsirkan satu ayat dari AlQur'an, lalu tafsirnya itu benar, maka ia tidak diberi pahala, tapi jika salah, dihapuslah nur itu ayat dari hatinya.

HADIST SHOHIH YASINAN YANG TAK DIPAHAMI OLEH WAHABI KARNA KEDANGKALAN PEMAHAMAN MEREKA

|0 komentar

HADIST SHOHIH YASINAN YANG TAK DIPAHAMI OLEH WAHABI KARNA KEDANGKALAN PEMAHAMAN MEREKA
By 'aLa Kulli Haal

Mari kita yasinan yuk, jangan hiraukan wahabi salafi yang menyesatkan orang yasinan,
Karena ada hadist shohih yang dikeluarkan Ibnu hibban dalam shohihnya.
Coba simak pembahasan yang ku buat dibawah ini :

وفي صحيح ابن حبان قال أخبرنا محمد بن إسحاق بن إبراهيم مولى ثقيف حدثنا الوليد بن شجاع بن الوليد السكوني حدثنا أبي حدثنا زياد بن خيثمة حدثنا محمد بن جحادة عن الحسن عن جندب قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قرأ يس في ليلة ابتغاء وجه الله غفر له
Dalam shohih ibnu hibban ini Pada sanadnya tidak ada celaan sama sekali.

Rawi 1
محمد بن إسحاق بن إبراهيم
Muhammad bin ishaq bin ibrahim,
Imam zarkani dalam kitab al a'lam mengatakan bahwa beliau adalah seorang hafizh, tsiqoh

الوليد بن شجاع بن الوليد
Alwalid bin syuja,
Ibnu hajar mengatakan beliau adalah tsiqoh,
Imam zahabi mengatakan beliau adalah hafizh

أبيه شجاع بن الوليد
Ayah beliau syuja
Ibnu hajar mengatakan beliau adalah bisa dipercaya
Imam zahabi mengatakan beliau adalah seorang hafizh

زياد بن خيثمة
Ziyad bin khaitsamah,
Ibnu hajar dan imam zahabi mengatakan beliau adalah tsiqoh

محمد بن جحادة
Muhammad bin juhadah,
Ibnu hajar dan imam zahabi mengatakan beliau adalah tsiqoh

الحسن البصري
Hasan albashri,
Ibnu hajar dan imam Zahabi mengatakan beliau adalah imam besar, faqih, tsiqoh.

جندب بن كعب
Jundub bin ka'ab,
Imam Zahabi mengatakan beliau adalah sahabat, dan semua sahabat tidak diragukan lagi keshohihannya, karena semua sahabat adlun dhobitun.

Dari riwayat yang shohih Ibnu hibban ini kita bisa memakai hadist ini untuk bolehnya membaca yasin malam apapun, khususnya malam jumat, karena dari sanad shohih di atas rasul bersabda : "BARANGSIAPA MEMBACA SURAH YASIN PADA MALAM APAPUN KARENA MENGHARAP KEAMPUNAN ALLAH DENGAN IKHLAS,MAKA ALLAH AMPUNI DIA"

Sekarang sudah jelas kan? Kita yasinan itu sudah ada dalil yang shohih, jadi jangan ragu-ragu lagi.
Ayo mari kita yasinan, jangan hiraukan orang-orang bodoh yang membid'ahkannya...!!!

ATSAR YANG SERING DIBAWAKAN OLEH WAHABI TENTANG PERKATAAN IMAM SUFYAN ADALAH RIWAYAT DHOIF

|0 komentar

ATSAR YANG SERING DIBAWAKAN OLEH WAHABI TENTANG PERKATAAN IMAM SUFYAN ADALAH RIWAYAT DHOIF
By 'aLa Kulli Haal

Ternyata atsar yang sering dibawakan oleh wahabi tentang perkataan imam Sufyan tsauri : Bahwa bid'ah itu lebih disukai iblis daripada maksiat, itu adalah riwayat dhoif dan TIDAK BISA DI JADIKAN HUJJAH... Ckckckck...

Mari kita bahas yuk di mana kedhoifan nya.

Dalam musnad ibnul ja'di terdapat riwayat :

قال وسمعت يحيى بن يمان يقول : سمعت سفيان يقول : البدعة أحب إلى إبليس من المعصية
المعصية يتاب منها والبدعة لا يتاب منها
Imam Sufyan tsauri berkata : Bermula bid'ah itu lebih di sukai iblis dari maksiat, karena maksiat bisa tobat darinya, kalau bid'ah tidak bisa tobat ( sangat susah tobat ) darinya.

Riwayat hadist ini juga ada dalam kitab hadist lainnya, seperti dalam hilyatul aulia abu nu'aim, syarhus sunnah imam bugawi, dll...
Dan ternyata atsar diatas dari semua kitab hadist semuanya melalui
Satu orang yaitu YAHYA BIN YAMAN

يحيى بن يمان
YAHYA BIN YAMAN derajat beliau menurut para imam peneliti hadist yang aku ambil dari kitab-kita rijalul hadist imam zahabi, imam mizzi, imam ibnu hajar.

قال أحمد بن حنبل : ليس بحجة
Imam berkata : Hadist yang ia ( yahya bin yaman ) riwayatkan tidak bisa di jadikan hujjah.

وقال زكريا بن يحيى : ضعفه أحمد بن حنبل
Zakaria bin yahya mengatakan : Imam Ahmad mendhoifkan yahya bin yaman.

وقال يحيى بن معين : ليس بثبت وكان يتوهم الحديث
Yahya bin muin berkata: Beliau ( yahya bin yaman ) bukan termasuk dipegang hadistnya, dan keadaannya meragukan dalam hadistnya.

وقال وكيع : هذه الأحاديث التي يحدث بها يحيى بن يمان ليس من أحاديث سفيان الثوري
Berkata imam waki : Ini hadist-hadist yang diriwayatkan dengannya oleh yahya bin yaman, bukanlah hadist-hadist sufyan tsauri.

وقال النسائي : ليس بالقوي
Imam Nasa-i mengatakan : Beliau ( yahya bin yaman ) bukan termasuk kuat dalam hapalan, dan tidak bisa dipegang.

Walhasil keputusannya dari pembahasan di atas, bahwa hadist diatas tidak bisa dijadikan hujjah...!!!

Jadi ayo kita teruskan bid'ah hasanah kita, apalagi sekarang sudah hampir bulan maulid, yuk kita bermaulidan, bertahlilan, bertawassulan, oke...

PEMBAHASAN USUL FIQIH TENTANG MASALAH TAHLIL DAN MAULIDAN SERTA KAITANYA DENGAN WAHABI

|3 komentar

PEMBAHASAN USUL FIQIH TENTANG MASALAH TAHLIL DAN MAULIDAN SERTA KAITANYA DENGAN WAHABI
By 'aLa Kulli Haal

Setahu saya dalam mempelajari kitab kitab usul fiqh, dari yang kecil sampai yang besar, yang diambil dalil dari rasulullah itu cuma 3.
1. Perkataan beliau
2. Perbuatan beliau
3. Iqrar beliau

Adapun apa saja yang dtingalkan oleh beliau, ini bukan suatu dalil untuk menyuruh sesuatu atau meninggalkan sesuatu, sama ada Rasulullah mungkin bisa mengerjakannya lalu dtinggalkan beliau, atau tidak mungkin dapat dikerjakan beliau, karena ada beberapa macam alasan.
Contohnya maulid dan tahlilan.
Jadi menurut mazhab kita Syafi'i maulid dan tahlilan adalah suatu amalan yang diberi pahala bagi orang yang mengerjakannya.

Adapun wahabi salafi mengambil dari empat :
1. Perbuatan rasul
2. Perkataan rasul
3. Iqrar rasul
4. Yang tidak diperbuat, tidak dikatakan dan tidak di iqrar kan Rasulullah SAW, dengan dalih "LAU KAANA KHAIRAN LASABAQUNA ILAIH"

Dalam usul fiqh Syafi'iyah, kalimat "lau kaana khairan" ini tidak ada dijadikan qaidah, jadi untuk mazhab Syafi'i, tidak memakai ini.

Lalu wahabi menjadikan dalil lagi
وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا
Ini adalah dalil si Bin baz, untuk menolak peringatan maulid nabi, padahal dalam ayat di atas tidak ada menunjukkan apa yang ditinggalkan Rasulullah SAW hindarilah, tapi yang dihindari itu yang dilarang saja, bukan yang ditinggalkan beliau, karena dalam AlQur'an maupun hadist, tidak terdapat nash.
وما ترك نبيكم فاحذروا
Apa yang ditinggalkan nabi kamu, hindari lah.

Lalu si Bin baz ini dari mana menentukan wajh istidlal pada ayat diatas untuk melarang perayaan maulid, maupun tahlilan?
Karena itu dapat kita ketahui bahwa Bin baz itu tidak alim, gkgkgkgk...

Lalu jika dikatakan lagi agama islam sudah sempurna, tidak perlu dtambah-tambah lagi dengan amalan-amalan bid'ah, dengan dalil :
اليوم أكملت لكم دينكم الآية

Para ulama mufassirin berpendapat bahwa ayat diatas tidak membatalkan BOLEH NYA IJMA DAN QIYAS.

Lagi pula maksud dien diatas adalah hukum hukum yang sudah dputuskan dan tidak bisa dirubah-rubah lagi, dalam hal ibadah seperti ibadah mahdhoh, yang sudah ditentukan waktunya, jumlah rakaatnya, cara-caranya.
Jika dia menyalahi pada waktunya, jumlah rakaatnya dan caranya, misalnya dia sholat zhuhur jam 9 pagi 20 rakaat, maka ibadahnya itu di tolak, karena menyalahi nash-nash yang berlaku, karena ada hadist nabi
من أحدث في أمرنا هذا ماليس منه فهو رد

Adapun ibadah yang tidak ditentukan waktunya, rakaatnya, tempatnya, caranya, maka ini tidak trmasuk dalam hukum hukum agama yang sudah qot'i, dan boleh dikerjakan selama itu dianggap baik karena ada hadist :
ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله حسن

Dan yang pastinya tidak mendatangkan mudharat karena ada hadist :
لا ضرر ولا ضرار

Lalu wahabi masih bisa menjawab lagi dengan qaidah usul fiqh mereka :
الأصل في العبادة التحريم

Jawaban saya untuk qaidah ini sangat singkat, yaitu dalam kitab usul fiqh Syafi'i qaidah ini tidak dipakai oleh para imam-imam yang bermazhab Syafi'i, dikarenakan para imam Syafi'iyah ini mengatakan bid'ah hasanah itu ada.

Mudah-mudahann bermanfaat...