Senin, 06 Februari 2012

PERTANYAAN KEPADA WAHABI YANG TAK AKAN PERNAH MEREKA JAWAB


PERTANYAAN KEPADA WAHABI YANG TAK AKAN PERNAH MEREKA JAWAB
By 'aLa Kulli Haal

Karena wahabi masih bersikeras untuk mempertahankan pendapat mereka bahwa tidak ada bid'ah hasanah.

Kalau memang wahabi lebih faham dalam ilmu hadist, tolong terangkan kepada kami tentang hadist dibawah ini sesuai nahwu shoraf mantiq dan balagoh.

كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة

1. Dimana maudhu' nya? Ada berapa?

2. Dimana mahmul nya? Ada brp?

3. Dimana muqaddam? Ada brp?

4. Dimana taali nya? Ada berapa?

5. Dimana muqaddimah shugronya? Ada brp?

6. Dimana muqaddimah kubronya ? Ada brp?

7. Tolong diqiyas kan dan dimana letak pembuangan had wasath nya sesuai syikil awal kah? Syikil tsani kah? Syikil tsalist kah? Atau syikil robi' kah?

8. Apakh boleh di aksul mustawikan disini sesuai keif dan kam nya?

9. Apakah shoh tanaqudh dbhasan ini sesuai keif dan kam nya?

10. Saya juga minta ta'rif bid'ah sesuai had tam

11. Sesuai had naqish

12. Sesuai rasm tam

13. Sesuai rasm naqish

14. Sesuai alfazh

15. Apakah natijahnya kulliyah mujabah?

16. Ataukah juz-iyah mujabah?

17. Tunjukkan dimana musnadnya?

18. Dimana musnad ilaihnya?

19. Adakah dsini hazfu muhdhaf ? Dmana?

20. Tunjukkan dimana qosharnya?

21. Dimana ijaz nya?

22. Dmana ithnab nya?

23. Adakh dsini janas?

24. Kullu kepada muhdatsah itu idhofat apa?

25. Kullu kpd bid'ah itu idhofat apa?

26. Muhdatsah itu mashdar apa?

27. Bid'ah itu mashdar apa?

28. Dholalah itu mashdar apa?

29. Hurup jar pada finnar bima'na apa?

30. Fi itu muta'alliq nya kemana?

Ingat !!!!! Yang berkata ini adalah rasulullah yang diberikan mu'jizat jawaami'ul kalam.
Disini terdapat pembahasan ilmu nahwu, sharaf, mantiq dan balagah yang tinggi, bukan sembarangan terjemah....!!!

Jika memaknakan kalimat itu dengan : SETIAP BID'AH YAITU SESAT

Ini namanya terjemah, dan terjemah yang dangkal seperti ini tidak bisa diambil hukum untuk mengatakan maulid, tahlilan, peringatan isro mi'roj itu adalah bid'ah dholalah.

Saya akan bahas sedikit disni tentang perbedaan rasulullah dengan para ulama wahabi :

1. Rasulullah SAW mengatakan
كل بدعة ضلالة ini tidak dengan hawa nafsu, dengan dalil
وما ينطق عن الهوى إن هو إلا وحي يوحى

Sedangkan wahabi disini mengatakan
كل بدعة ضلالة
Dengan hawa nafsu mereka, dengan dalil bahwa ilmu nahwu, sharaf, mantiq dan balagah para wahabi disini tidak ada sama skali, bahkan cuma taklid BUTA...!!!

Jadi para pembaca dapat menilai mana yang benar dan mana yang jelas salah...!!!

Soal 30 pembahasan diatas jawaban saya sangat singkat aja kok, ini jawaban saya :

Jawaban pembahasan pertama :

Tidak semua bid'ah itu sesat, tapi cuma sebagian besar aja, bukan semuanya.

Jawaban pembahasan kedua :

Semua bid'ah itu memang sesat KECUALI BID'AH HASANAH.

Jawaban yang ke tiga :

Setiap dari sebagian bid'ah itu sesat.

Jikalau wahabi memang tidak setuju dengan 3 jawaban saya ini.
Maka silahkan bahaslah dengan ilmu tentang 30 pembahasan diatas,dan jangan muter-muter dengan kata-kata kotor, karena itu mencerminkan hati anda kotor juga, apalagi mau mengalihkan kepembahasan lain, itu sama dengan menunjukkan kebodohan anda.
Saya memerlukan teman diskusi yang agak alim dan berbobot dikit dari wahabi, bukan anak kecil yang baru belajar udah mau nyalahin orang, hehehe....

26 komentar:

  • Anonim says:
    4 November 2012 pukul 20.55

    kalo ada bidah hasanah apa tolak ukurnya?
    mana qowaid dan dowabitnya?

  • Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
    Unknown says:
    12 November 2012 pukul 23.14

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

  • Anonim says:
    5 Desember 2012 pukul 08.48

    Wah, ane masih sampai pelajaran 'al kalamu huwa lafdzu..' blm bgt paham ginian.

    Klo sekalian ditulis penjelasannya biar semua bisa ambil pelajaran gmn gan? ato ente asal tanya aja? hehe

  • saif says:
    16 Maret 2014 pukul 23.57

    Bid'ah : itu artinya sesat
    Hasanah : itu artinya baik/perkara yg bagus

    Tp bagaiman mungkin ada sesat yg baik pak??

  • Farid says:
    28 Desember 2014 pukul 14.59

    bid'ah koq artinya sesat?? ayo belajar lagi.

  • Santrine Kyai NU says:
    9 Juli 2015 pukul 23.07

    Statusnya mantap,, izin share

  • Unknown says:
    19 Oktober 2015 pukul 21.33

    Waduh ... abangku sayaaang ... kalau bidah itu artinya sesat ... berarti hadist yg berbunyi

    كل بدعة ضلالة

    Artinya : setiap sesat adalah sesat dong... ente pake kamus apaaaaa... sejak kapan bidah artinya sesat ...

  • Unknown says:
    19 Oktober 2015 pukul 21.35

    Ente ngerti ga kullu jami' / kullu majmu'

  • Unknown says:
    19 Oktober 2015 pukul 21.35

    Ente ngerti ga kullu jami' / kullu majmu'

  • Unknown says:
    19 Oktober 2015 pukul 21.35

    Waduh ... abangku sayaaang ... kalau bidah itu artinya sesat ... berarti hadist yg berbunyi

    كل بدعة ضلالة

    Artinya : setiap sesat adalah sesat dong... ente pake kamus apaaaaa... sejak kapan bidah artinya sesat ...

  • Sentra Senapan Angin Pare says:
    19 Februari 2016 pukul 09.53

    Ikut nyimak...semoga dengan membaca tulisan ini, mendapatkan pencerahan baru dalam memahami ilmu Agama

  • asep hendris says:
    21 Juli 2016 pukul 11.50

    Hahahaha....koplak

  • Unknown says:
    30 Juli 2016 pukul 14.29

    wahabi itu bid'ah

  • scooty84 says:
    27 Agustus 2016 pukul 08.29

    Hehehehe..ajiib kang.kayaknya ga bisa jawab dah...soalnya kebanyakan dari tetangga sebelah ngajinya,ngaji instan.

  • Unknown says:
    28 Agustus 2016 pukul 08.37

    jos gandos

  • Unknown says:
    6 Januari 2017 pukul 21.04

    Pertanyaan yg jlimet meski ana bkan Wahabi tapi akan coba jawab

    Pertama: Fahami dulu baik-baik lafadz hadits Nabi itu. Lafadz nya:

    "Kullu bid'atin dholalah wa kullu dholalatin finnaar" (setiap yang bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya dalam neraka).

    Intinya, kata-kata "kullu" itu dalam gramatika bahasa arab bermakna "setiap" atau "semua". Namun untuk hadits diatas, ia menerjemahkan dengan kata "sebagian". Maksudnya, ada sebagian bid'ah yang sesat dan ada sebagian bid'ah yang tidak sesat. Itu intinya. Ok. Baik....

    Kedua: Kalau kaedah dia diatas kita benarkan, yakni bahwa kata-kata "kullu" dalam hadits itu bermakna "sebagian", maka berarti yang sesat juga sebagian-sebagian dong. Artinya, ada sebagian kesesatan yang masuk neraka dan ada sebagian kesesatan yang tidak masuk neraka?? 😊 bagaimana ini !!?? kalau yang dimaksud dalam hadits diatas adalah "sebagian bid'ah adalah sesat", berarti konsekuensinya "sebagian yang sesat tempatnya dalam neraka" ??? Wow??? Bagaimana mungkin "sebagian" kesesatan masuk neraka dan sebagian "kesesatan" masuk Surga?? 😊 anak TK juga tahu, yang namanya kesesatan semuanya masuk neraka. Tidak ada kesesatan yang masuk surga. 😊

    Ketiga: Setelah berbelit-belit dalam ilmu nahwu, lalu ia menolak jika TAHLILAN, YASINAN, dan MAULIDAN di anggap sebagai bid'ah. seolah-olah dia paling faham bahasa arab dan ilmu nahwu.

    Baik, ada sebuah kaedah yang disepakati, yaitu:

    لو كان خيرا لسبقون اليه

    "Seandainya perbuatan itu 'baik' tentulah Nabi dan para Sahabat lebih dulu mengamalkannya".

    Sebuah kepastian, sepintar-pintarnya orang sekarang terhadap ilmu Nahwu, tentunya para SAHABAT Nabi jauh lebih pintar lagi. Nabi dan para Sahabat adalah manusia-manusia suci yang LEBIH FAHAM BAHASA ARAB. karena bahasa arab itu adalah bahasa mereka.

    Nabi yang berkata "Kullu Bid'atin Dholalah" itu, tapi tak terdapat satupun riwayat dalam kutubus sittah bahwa Nabi melakukan tahlilan?!! Itu fakta! 😊 iya kan..?!

    Keempat: pertanyaan saya, kapan baginda Nabi memimpin Tahlilan?? Dan siapa yang mati? coba tunjukkan riwayatnya. !!?? Demikian pula mana dalil baginda Nabi memerintahkan baca yasin setiap malam jum'at?? Tunjukkan dalilnya. Karena ada kaedah:

    الاصل في العبادة حرام او ممنوع حتى ان يكون دليلا يأمره.

    "Hukum asal ibadah adalah haram/dilarang sampai ada dalil naqli yang memerintahkannya".

    Para sahabat adalah Afshohun Naas fii lughoh 'arabiyyah, yaitu manusia-manusia yang paling fasih dan mengerti bahasa arab, aadaban wa mubaalaghotan. tetapi pertanyaan saya; sebutkan satu saja siapa sahabat Nabi yang memimpin tahlilan saat baginda Nabi wafat ??

    Kalau seandainya perbuatan itu "Hasanah" (baik), tentu Nabi dan para sahabat lebih dulu melakukannya.

    Maka, semua kaedah-kaedah njlimet yang anda sebutkan diatas sudah terjawab tuntas dan ringkas, meskipun saya BUKAN 'WAHABI'. 😊

  • dompetsosialpesantrenislam says:
    18 Januari 2017 pukul 18.19

    Kedua: Kalau kaedah dia diatas kita benarkan, yakni bahwa kata-kata "kullu" dalam hadits itu bermakna "sebagian", maka berarti yang sesat juga sebagian-sebagian dong. Artinya, ada sebagian kesesatan yang masuk neraka dan ada sebagian kesesatan yang tidak masuk neraka?? 😊 bagaimana ini !!?? kalau yang dimaksud dalam hadits diatas adalah "sebagian bid'ah adalah sesat", berarti konsekuensinya "sebagian yang sesat tempatnya dalam neraka" ??? Wow??? Bagaimana mungkin "sebagian" kesesatan masuk neraka dan sebagian "kesesatan" masuk Surga?? 😊 anak TK juga tahu, yang namanya kesesatan semuanya masuk neraka. Tidak ada kesesatan yang masuk surga. 😊 (Ini rancu, kok Bid'ah diartikan "sesat"??.. Dholalah itu yg artinya sesat)kamu ambil kamus dulu! Cari arti dari "Bid'ah" dan "Dhalalah". Ini dua kata yg beda bung

  • dompetsosialpesantrenislam says:
    18 Januari 2017 pukul 18.27

    Ternyata org wahabi ga tau artinya kata "bid'ah". Pentesan ngotot smua org neraka smua, rupanya ga tau artinya.. mrk nerjemahinnya gini : "Kullu bid'atin dholalah wa kullu dholalatin finnaar" (setiap yang "bid'ah" adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya dalam neraka). Lha "bid'atin kok g dterjemahin?? Ambil kamus nak.. lalu dilain kata dia terjemahkan "sebagian yang sesat tempatnya dalam neraka" ?? Bid'ah diartikan "yg sesat"??? Wkwk... ambil kamus baaaaang... ni pembodohan namanya.

  • Fla says:
    15 Februari 2017 pukul 21.38

    keren nih gan ``````````

  • Unknown says:
    28 Februari 2017 pukul 20.33

    SEPERTINYA PARA WAHABI YG NGAKU NGAKU SALAFI INI MASIH BLUNDER DALAM MEMAHAMI BID`AH...

    IJINKAN SAYA IKUT NYUMBANG PIKIRAN DALAM FORUM INI..
    PERTAMA SUMBER HUKUM ISLAM ITU ADA 5 :
    1. WAJIB
    2. SUNAH
    3. MUBAH
    4. MAKRUH
    5. HARAM (habis)

    sedangkan BID`AH bukan bagian dari sumber hukum tsb di atas.
    sedangkan BID`AH hanyalah sebuah istilah dan hal ini lihat dalam Al-Qur`an banyak..dan kalau sudah menemukan istilah Bid`ah tsb dalam Al-Qur`an maka pegang kuat kuat MAKNA istilah dalam Al-Qur`an tsb dan bawa makna tersebut untuk memaknai bid`ah yang tertulis dalam hadist hadist NABI saw maka anda tidak akan blunder dalam memahami text bid`ah.

    Ingat bahwa apa yang tertulis dalam Al-Qur`an dan hadist pasti akan selalu memiliki makna tunggal yaitu kebenaran dari Alloh kpd Nabi untuk petujuk seluruh umat manusia.. jadi untuk para WAHABI pesan saya kalu mau mengkaji kebenaran syariat islam harus menyeluruh dari Al-Qur`an dan hadist, jangan cuma sepenggal sepenggal begitu, karena akibatnya bisa terus blunder walaupun anda cerdas dan berpendidikan.

  • Unknown says:
    28 Februari 2017 pukul 20.56

    dan kalu sudah ketemu makna bid`ah tsb dlm Al-Qur`an, selanjutnya anda timbang makna bid`ah tersebut dengan neraca syriat hukum yang 5 tersebut di atas. kalau bid`ah nya masuk dalam katagori sunah maka ia adalah bid`ah hasanah dan kalau bid`ah nya masuk katagori haram maka ia bid`ah Dolalah dst...

    tapi kalau wahabi mau menambahi sumber HUkum islam yang berjumplah 5 tsb menjadi 6 dan yang terakhir adalah bid`ah maka lain cerita lagi penjelasanya.


    catatan: wahabi memaknai Bid`ah = sesat.
    sedangkan kaum suni umat islam seluruh dunia memaknai bid`ah : sesustu yang buru >> seperti halnya yg tercantum dalam Al-Qur`an dan hadist Nabi..
    maka sesuatu yang baru tsb harus di timbang menggunakan neraca hukum yg 5 tsb, kalau sesuatu yang baru masuk ke yang diharamkan maka itu bid`ah dolalah. tapi kalau sesuatu yang baru itu masuk ke hal yang baik maka ia disebut bid`ah hasanah.

  • Yukio Haruaki says:
    31 Agustus 2018 pukul 23.13

    Tanyakan soalan ini kepada ulama' kamu terlebih dahulu sebelum kamu bertanya kepada wahabi. Kita saksikan sama ada ulama' kamu boleh menjawabnya ataupun tidak. Tidak perlu cari kelayakan ilmu daripada wahabi, cari dahulu kelayakan ulama' kamu. Sebelum menganggap orang lain bodoh, pastikan ulama' kamu keluarkan diri terlebih dahulu daripada kebodohan.

  • CariDuit says:
    21 November 2019 pukul 09.19

    hadis nabi aj dikritik, mas2, kalau nabi udah bilang gitu y udah sami'na wa ato'na, org badui jaman nabi aj nurut. gitu aj ko repot

  • Anonim says:
    22 Mei 2022 pukul 13.33

    وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ

    Bolehkah كل di atas diterjemahkan "semua" ?
    Jika boleh, apakah malaikat dan jin diciptakan dari air ????

    Ini contoh كل yg bukan "semua".
    Apalagi hadist tentang bidah ternyata gak hanya 1 hadist saja. Masih banyak hadist yang bisa sebagai takhis , syawahid dsb.

    Ayo belajar lagi !

  • Anonim says:
    2 Juni 2023 pukul 18.48

    Emangnya hadits bid'ah cuma satu doang ya? Wkwkkwkwkw

  • Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
    Diary BAM maba uhamka 2022 says:
    2 Juni 2023 pukul 18.51

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar