Senin, 06 Februari 2012

TATA CARA MEMBACA ALQUR'AN YANG BENAR

TATA CARA MEMBACA ALQUR'AN YANG BENAR
By 'aLa Kulli Haal

قال تعالى : ورتل القرآن ترتيلا

Maksud tartil dsini adalah :

1. Membca AlQur'an dengan tahqiq, yaitu membaca dengan sefasihfasihnya, dan meratakan gunnah, mad, wakaf dan saktahnya.

2. Membaca AlQur'an dengan hadr, atau dengan cepat, tapi tetap memelihara tajwid makharij, sifat huruf dan gunnahnya.

3. Tadwir, yaitu membaca degan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

Untuk kami para ma'aasyirul huffazh AlQur'an, bisa memilih dengan cara apapun.

Jika menggunakan bacaan AlQur'an dengan cara tahqiq, maka sudah saya hitung kecepatannya itu satu juz skitar 40 menit, untuk yang bukan hafal AlQur'an, cara ini sudah pasti dapat memikirkan tiap ayat yang dibacanya, dan inilah cara bacaan yang pantas buat yang bukan hufazh alquran.

Jika menggunakan bacaan AlQur'an dengan cara hadr, maka sudah saya hitung kecepatannya itu satu juz sekitar 20 menit, dan bacaan ini yang dapat melaksanakannya pada kebnyakannya hanya orang-orang hafal AlQur'an, karena biar bagaimanapun cepatnya, mereka tetap bisa menimbang-nimbang tajwidnya dan maknanya.

Jika menggunakan bacaan AlQur'an dengan cara tadwir, maka sudah saya hitung kecepatannya dalam satu juz adalah 30 menit, dan bacaan ini juga cocok untuk yang hafizh atau bukan hafizh alquran, menurut saya bacaan inilah yang paling standar, karena selain bisa menjaga kecepatan, juga bisa menjaga tajwid huruf, sifat, gunnah, mad dan waqaf2.

Jika waktu satu hari kita habiskan cuma buat membaca alquran, maka :

1. Jika menggunakan bacaan tahqiq 40 menit 1 juz, maka untuk menghabiskan 30 juz dperlukan waktu 20 jam dalam sehari saja sudah khatam.

2. Jika menggunakan bacaan hadr 20 menit 1 juz, maka untuk menghabiskan 30 juz diperlukan wkt 10 jam dalam sehari saja udah khatam.

3. Jika menggunakan bacaan tadwir 30 menit 1 juz, maka untuk menghabiskan 30 juz diperlukan waktu 15 jam dalam sehari saja udah khatam.

Adapun cerita-cerita imam nawawi dalam kitab tibyannya, bahwa diantara para sahabat dan para imam ada yang bisa mengkhatamkan sehari dua kali, atau lebih, maka itu adalah pemberian Allah kepada orang yang dipilihnya, dan sayapun tidak sanggup mengikuti amalan mereka, karena sekarang ini berkah waktu sudah banyak diangkat oleh Allah dikarenakan manusianya suka buang2 waktu... ^_^

0 komentar:

Posting Komentar