Senin, 06 Februari 2012

BOLEHKAH KITA BERMAKMUM DALAM SHOLAT KEPADA IMAM YANG BERAKIDAH WAHABI SALAFI ALIAS MUJASSIMAH DAN MUSYABBIHAH?


BOLEHKAH KITA BERMAKMUM DALAM SHOLAT KEPADA IMAM YANG BERAKIDAH WAHABI SALAFI ALIAS MUJASSIMAH DAN MUSYABBIHAH?
By 'aLa Kulli Haal

Selama wahabi salafi itu dalam aqidah mereka tafwidl ma'at tanzih, maka boleh di ikuti, tapi jika tafwidl ma'at tajsim, maka tidak boleh, karena ini jelas kekafiran nya, karena menjisimkan Allah walawpun dengan dalih tafwidl, misalnya dia mengaku tafwidl tapi di barengi dengan mengatakan Allah punya tangan, punya muka, punya tempat, ini jelas tafwidl ma'at tajsim.
Dalam tafsir ibnu katsir mengatakan
من شبه الله بخلقه كفر
Siapapun yang menyamakan Allah dengan makhluq Nya, maka ia kafir.

Dan boleh kita mengikut di belakang imam yang bid'ah selama bid'ah nya tidak sampai menjadikan nya kafir, tp jika bid'ahnya menyebabkan kafir seperti mujassimah, musyabbihah alias wahabi salafi sekarang maka tidak boleh.

Dalam fathul mu'in, matan dari nihayatuz zain dan i'anah tholibin, dikatakan disana bahwa lebih baik sholat sendrian daripada berjamaah dengan ahli bid'ah dan fasiq, intaha fathul mu'in.

Maksud ahli bid'ah dan fasiq disini adalah kaum wahabi salafi yang memujassimahkan Allah dengan dalih tafwidl, tapi tafwidl nya ma'at tajsim, bukan tanzih.
Adapun asy'ariyin tafwidl nya ma'at tanzih
وكل نص أوهم التشبيها أوله أو فوض ورم تنزيها
Bahar rajaz

Wakul-lunas mutaf-'ilun ( pada shadr nya dmasuki khaban )
Shin-aw-hamat mus-taf-'ilun ( pada hasyw nya shohih )
Tasy-bii-ha mus-taf-il ( pada arudh nya dmasuki qotha )

Aw-wil-huaw mus-taf-ilun ( ini juga shohih )
Faw-widl-warum mus-taf-ilun ( shohih juga )
Tan-zii-ha mus-taf-il
( dhorabnya dmasuki qotha )

1 komentar:

  • Anonim says:
    22 November 2012 pukul 11.14

    trus bagaimana klo kita naik haji dan kita ingin shalat di masjidil haram, apakah lebih baik shalat sendiri???

Posting Komentar